“Model Pembelajaran Inovatif”
|
(Yes
or Not/Answer or Throw)
|
|
Nama : Damas
Sevaka Anggraeni
NIM :
1101045058
Kelas : 4B /
PGSD
|
|
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
2013
Yes
or Not (Answer or Throw)
1. Penjelasan
Model pembelajaran Yes or Not (Answer or Throw)
ini adalah model pembelajaran yang dapat digunakan di kelas tinggi (IV, V, dan
VI). Model pembelajaran ini seperti halnya kita bermain kuis namun berisi mata
pelajaran yang bersangkutan. Model pembelajaran ini cocok diterapkan di mata
pelajaran apapun, termasuk IPS.
Model pemebelajaran ini dilakukan dengan cara
berkelompok dan semua anggota kelompok mendapatkan tugas masing-masing.
Implementasinya cukup mudah, tidak banyak menyita waktu, dan menyenangkan.
Seperti halnya diskusi, dalam model ini juga
demikian. Setiap kelompok yang ditunjuk, diberikan kesempatan untuk menjawab
pertanyaan atau melempar pertanyaan ke kelompok lainnya. Guru menyediakan 20 soal
pertanyaan yang tersimpan didalam amplop. Tingkat kesukaran soal berbeda-beda
(mudah, sedang, dan sulit). Dan tentunya bagi kelompok yang berhasil menjawab
akan mendapat nilai tambah dari guru, sedangkan kelompok yang menjawab namun
salah akan dikurangi nilainya.
Saya menerapkan model pembelajaran ini pada mata
pelajaran IPS dengan materi ekspor dan impor di kelas VI semester I.
Pada akhir pembelajarannya, seluruh soal dan
jawaban di buat resumenya oleh setiap individu, dan dilaporkan untuk dijadikan
tugas individu.
2. Langkah-langkah
Model Pembelajaran Yes or Not (Answer or Throw)
1)
Siswa dibentuk kelompok yang beranggotakan 3-4
orang yang heterogen.
2)
Kelompok diatur membentuk lingkaran besar didalam
kelas
3)
Satu siswa bertindak sebagai komunikator, komunikator
inilah yang menentukan mau menjawab atau melempar soal dan yang menjawab soal
yang diberikan; satu siswa bertindak sebagai notulen; dan dua siswa lainnya
bertindak sebagai pencari jawaban untuk membantu komunikator dalam menjawab
soal.
4)
Guru bertindak sebagai fasilitator
5)
Guru menyediakan beberapa petanyaan yang
tersembunyi didalam amplop dengan tingkat kesukaran yang berbeda-beda. Soal
dapat berbentuk pertanyaan, pendapat,d an uraian.
6)
Sebelumnya masing-masing kelompok sudah
mendapatkan tabungan point sebanyak 100 untuk memulai pembelajaran ini.
7)
Guru menunjuk salah satu komunikator dalam
kelompok secara bergantian untuk mengambil amplop yang sudah disediakan.
8)
Amplop yang sudah dipilih diserahkan kepada guru
untuk dibuka.
9)
Guru memberikan clue dari pertanyaan yang dipilih
dan bertanya kepada komunikator Yes or Not.
10)
Jika kelompok tersebut mau menjawab, diberikan 1
menit untuk berdiskusi dengan kelompoknya. Jika jawaban benar, maka akan
mendapat tambahan point 100 untuk kelompok tersebut. Namun, jika salah menjawab
dikurangi point 50 dari nilai yang sudah ada.
11)
Sebaliknya jika kelompok tersebut melempar soal
kepada kelompok lain, kelompok yang ditunjuk harus mau menjawab. Tambahan point
100 jika berhasil menjawab dan soal dianggap gugur jika gagal dijawab.
12)
Berikut seterusnya sampai didapatkan kelompok
dengan skor point tertinggi.
3. Kelebihan
dan Kekurangan Model Yes or Not (Answer or Throw)
Kelebihan :
1)
Siswa merasa tertantang dengan soal-soal yang
tersembunyi dan harus siap dengan tingkat kesukaran soal yang tersembunyi
didalam amplop tersebut.
2)
Model pembelajaran ini mengasah kecepatan,
keberanian, dan ketepatan siswa dalam menjawab soal.
3)
Mengasah keberanian siswa dalam menjawab soal
yang beraneka ragam.
Kekurangan
:
1)
Keputusan untuk menjawab atau melempar soal hanya
ditentukan oleh komunikator
Gambar amplop yang berisi soal-soal
Contoh soal didalam amplop
Contoh soal didalam amplop