Kamis, 13 Juni 2013

Yes or Not/Answer or Throw

“Model Pembelajaran Inovatif”
(Yes or Not/Answer or Throw)



Nama    : Damas Sevaka Anggraeni
NIM       : 1101045058
Kelas     : 4B / PGSD

  

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
2013


Yes or Not (Answer or Throw)


1.       Penjelasan

Model pembelajaran Yes or Not (Answer or Throw) ini adalah model pembelajaran yang dapat digunakan di kelas tinggi (IV, V, dan VI). Model pembelajaran ini seperti halnya kita bermain kuis namun berisi mata pelajaran yang bersangkutan. Model pembelajaran ini cocok diterapkan di mata pelajaran apapun, termasuk IPS.
Model pemebelajaran ini dilakukan dengan cara berkelompok dan semua anggota kelompok mendapatkan tugas masing-masing. Implementasinya cukup mudah, tidak banyak menyita waktu, dan menyenangkan.
Seperti halnya diskusi, dalam model ini juga demikian. Setiap kelompok yang ditunjuk, diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan atau melempar pertanyaan ke kelompok lainnya. Guru menyediakan 20 soal pertanyaan yang tersimpan didalam amplop. Tingkat kesukaran soal berbeda-beda (mudah, sedang, dan sulit). Dan tentunya bagi kelompok yang berhasil menjawab akan mendapat nilai tambah dari guru, sedangkan kelompok yang menjawab namun salah akan dikurangi nilainya.
Saya menerapkan model pembelajaran ini pada mata pelajaran IPS dengan materi ekspor dan impor di kelas VI semester I.
Pada akhir pembelajarannya, seluruh soal dan jawaban di buat resumenya oleh setiap individu, dan dilaporkan untuk dijadikan tugas individu.

2.       Langkah-langkah Model Pembelajaran Yes or Not (Answer or Throw)

1)             Siswa dibentuk kelompok yang beranggotakan 3-4 orang yang heterogen.
2)             Kelompok diatur membentuk lingkaran besar didalam kelas
3)             Satu siswa bertindak sebagai komunikator, komunikator inilah yang menentukan mau menjawab atau melempar soal dan yang menjawab soal yang diberikan; satu siswa bertindak sebagai notulen; dan dua siswa lainnya bertindak sebagai pencari jawaban untuk membantu komunikator dalam menjawab soal.
4)             Guru bertindak sebagai fasilitator
5)             Guru menyediakan beberapa petanyaan yang tersembunyi didalam amplop dengan tingkat kesukaran yang berbeda-beda. Soal dapat berbentuk pertanyaan, pendapat,d an uraian.
6)             Sebelumnya masing-masing kelompok sudah mendapatkan tabungan point sebanyak 100 untuk memulai pembelajaran ini.
7)             Guru menunjuk salah satu komunikator dalam kelompok secara bergantian untuk mengambil amplop yang sudah disediakan.
8)             Amplop yang sudah dipilih diserahkan kepada guru untuk dibuka.
9)             Guru memberikan clue dari pertanyaan yang dipilih dan bertanya kepada komunikator Yes or Not.
10)         Jika kelompok tersebut mau menjawab, diberikan 1 menit untuk berdiskusi dengan kelompoknya. Jika jawaban benar, maka akan mendapat tambahan point 100 untuk kelompok tersebut. Namun, jika salah menjawab dikurangi point 50 dari nilai yang sudah ada.
11)         Sebaliknya jika kelompok tersebut melempar soal kepada kelompok lain, kelompok yang ditunjuk harus mau menjawab. Tambahan point 100 jika berhasil menjawab dan soal dianggap gugur jika gagal dijawab.
12)         Berikut seterusnya sampai didapatkan kelompok dengan skor point tertinggi.

3.       Kelebihan dan Kekurangan Model Yes or Not (Answer or Throw)
          Kelebihan :

1)             Siswa merasa tertantang dengan soal-soal yang tersembunyi dan harus siap dengan tingkat kesukaran soal yang tersembunyi didalam amplop tersebut.
2)             Model pembelajaran ini mengasah kecepatan, keberanian, dan ketepatan siswa dalam menjawab soal.
3)             Mengasah keberanian siswa dalam menjawab soal yang beraneka ragam.

Kekurangan :

1)             Keputusan untuk menjawab atau melempar soal hanya ditentukan oleh komunikator

Gambar amplop yang berisi soal-soal





Contoh soal didalam amplop
 Contoh soal didalam amplop

1 komentar: